Rabu, 06 Maret 2013

Materi Pengantar Teknik Perminyakan



ASAL MULA HIDROKARBON

Ada dua teori yang mencoba untuk menjelaskan asal mula minyak bumi, yaitu teori organik dan teori anorganik. Secara umum teori yang paling banyak dianut adalah teori organik. Pada umumnya proses pembentukan minyak bumi melalui fasa-fasa sebagai berikut :
Æ  Pembentukannya, yaitu :
-         pengumpulan zat organik didalam sedimen
-         pengawetan zat organik didalam sedimen
-         perubahan zat organik menjadi minyak bumi
Æ  Migrasi dari minyak bumi yang tersebar didalam batuan sedimen ke perangkap dimana minyak berada.
Æ  Akumulasi dari tetes minyak yang tersebar didalam lapisan sedimen sehingga berkumpul menjadi akumulasi yang mempunyai nilai ekonomis.

Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas Bumi
Hampir sebagian besar minyak dan gas bumi diketemukan pada lapisan batuan pasir karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan vulkanik, ataupun rekahan batuan kasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. Studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap dan seterusnya.
Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencari perangkap minyak dan gas bumi.


Reservoir Minyak dan Gas
Reservoir minyak dan atau gas yaitu batuan-batuan yang berpori-pori dan permeable pada mana minyak dan atau gas bergerak serta berakumulasi. Dan melalui ini fluida dapat bergerak kearah titik serap (sumur-surnur produksi) dibawah pengaruh tekanan yang dimiliki atau yang diberikan dari luar.
Suatu reservoir yang dapat mengandung minyak dan atau gas harus memiliki beberapa syarat (petroleum system) yaitu :
1.      Batuan reservoir (reservoir rocks).
2.      Lapisan penutup (sealing cap rocks).
3.      Perangkap reservoir (reservoir trap).
4.      Batuan induk (source rock).
5.      Migration route.

Petroleum System

Petroleum System Processes                       
         Generation – batuan sedimen yang terendapkan karena pengaruh temperatur dan tekanan mengubah material organik menjadi hydrocarbon.
         Migration – perpindahan hydrocarbon keluar dari batuan induk dan masuk kedalam batuan reservoir kemudian terrjebak oleh trap.
          Accumulation –volume hydrocarbon yang bermigrasi ke dalam trap lebih cepat daripada kebocorannya sehingga hydrocarbon terakumulai
         Preservation - Hydrocarbon yang tersisa didalam reservoir dan tidak altered oleh biodegradation atau  “water-washing”
         Timing – jebakan yang terbentuk sebelum dan selama hydrocarbon bermigrasi.

SISTEM PETROLEUM
Batuan Reservoir
Didefinisikan sebagai suatu wadah yang diisi dan dijenuhi minyak dan atau gas, berupa lapisan berongga/berpori-pori. Secara teoritis semua batuan, baik batuan beku maupun batuan metaforf dapat bertindak sebagai batuan reservoir, tetapi pada kenyataan 99 % batuan sedimen.
Jenis dari batuan reservoir ini akan berpengaruh terhadap besarnya porositas dan permeabilitas. Porositas merupakan perbandingan volume pori-pori terhadap volume batuan keseluruhan, sedangkan permeabilitas merupakan kemampuan dari medium berpori untuk mengalirkan fluida dan sebagai fungsi dari pada ukuran butiran, bentuk butiran serta distribusi butiran. Disamping itu batuan reservoir akan mempengaruhi juga apakan phase fluida yang mengisi pori-pori tersebut berhubungan atau tidak satu sama lainnya.
Batuan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1.      Batuan beku, yaitu batuan yang terbentuk akibat proses pendinginan magma.
2.      Batuan sedimen yaitu batuan yang terbentuk hasil dari sedimentasi batuan lainnya (bisa batuan beku atau batuan metamorf).
3.      Batuan metamorf yaitu batuan yang mengalami proses metamorfosis akibat temperatur dan tekanan.

Klasifikasi batuan
            Berikut adalah gambar siklus batuan yang menunjukkan perubahan dari satu batuan menjadi batuan yang lainnya.
Siklus batuan

Lapisan Penutup (Sealing Cap Rocks)
Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir. Untuk dapat menahan dan melindungi fluida tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai penutup di bagial luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya.
Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisa yang bsrsida  dibagian atas dan tepi reservoir yang dapat dan menlindungi fluida yang berada di dalam lapisan di bawahnya.

Perangkap Reservoir (Reservoir Trap)
          Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini akan mengakumulasikan minyak dalam reservoir.

Batuan induk (source rock).
      Batuan Induk merupakan batuan yang kaya akan material organik yang merupakan cikal bakal dari terbentuknya hidrokarbo.

Migration route
       Rute migrasi yaitu rute yang dilalui hidrokarbon saat berpindah atau migrasi dari batuan induk mmenuju batuan reservoir.

Berdasarkan mekanisme pendorongan yang menyebabkan minyak dan/atau gas dapat bergerak ketitik serap (sumur produksi), maka reservoir minyak dan/atau gas dapat dibagi atas :
1.    Water drive reservoir
2.    Solution gas drive
3.    Gas cap drive reservoir
4.    Combinationdrive reservoir

Geothermal (Panas Bumi)
Energi panas bumi, adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non‐listrik (direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu negara‐negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non‐listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu, kertas dll.

Energi Panas Bumi di Indonesia
Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ‐3 masih memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang kemerdekaan Indonesia mungkin merupakan salah satu alasan dihentikannya kegiatan eksplorasi di daerah tersebut.
Kegiatan eksplorasi panasbumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi. Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat menjadi 256 prospek, yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospek di Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek di Kalimantan. Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150‐225oC).
Terjadinya sumber energi panasbumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan oleh Budihardi (1998) sebagai berikut. Ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia, yaitu lempeng Pasifik, lempeng India‐Australia dan lempeng Eurasia. Tumbukan yang terjadi antara ketiga lempeng tektonik tersebut telah memberikan peranan yang sangat penting bagi terbentuknya sumber energi panas bumi di Indonesia.
Tumbukan antara lempeng India‐Australia di sebelah selatan dan lempeng Eurasia di sebelah utara mengasilkan zona penunjaman (subduksi) di kedalaman 160 ‐ 210 km di bawah Pulau Jawa‐ Nusatenggara dan di kedalaman sekitar 100 km (Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan proses magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih dangkal dibandingkan dengan di bawah Pulau Jawa atau Nusatenggara. Karena perbedaan kedalaman jenis magma yang dihasilkannya berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatik yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang pada akhirnya akan menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar luas. Oleh karena itu, reservoir panas bumi di Pulau Jawa umumnya lebih dalam dan menempati batuan volkanik, sedangkan reservoir panas bumi di Sumatera terdapat di dalam batuan sedimen dan ditemukan pada kedalaman yang lebih dangkal.
Sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya berkaitan dengan kegiatan gunung api andesitisriolitis yang disebabkan oleh sumber magma yang bersifat lebih asam dan lebih kental, sedangkan di Pulau Jawa, Nusatenggara dan Sulawesi umumnya berasosiasi dengan kegiatan vulkanik bersifat andesitis‐basaltis dengan sumber magma yang lebih cair. Karakteristik geologi untuk daerah panas bumi di ujung utara Pulau Sulawesi memperlihatkan kesamaan karakteristik dengan di Pulau Jawa.
Akibat dari sistim penunjaman yang berbeda, tekanan atau kompresi yang dihasilkan oleh tumbukan miring (oblique) antara lempeng India‐Australia dan lempeng Eurasia menghasilkan sesar regional yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera yang merupakan sarana bagi kemunculan sumbersumber panas bumi yang berkaitan dengan gunung‐gunung api muda. Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya lebih dikontrol oleh sistim patahan regional yang terkait dengan sistim sesar Sumatera, sedangkan di Jawa sampai Sulawesi, sistim panas buminya lebih dikontrol oleh sistim pensesaran yang bersifat lokal dan oleh sistim depresi kaldera yang terbentuk karena pemindahan masa batuan bawah permukaan pada saat letusan gunung api yang intensif dan ekstensif. Reservoir panas bumi di Sumatera umumnya menempati batuan sedimen yang telah mengalami beberapa kali deformasi tektonik atau pensesaran setidak‐tidaknya sejak Tersier sampai Resen. Hal ini menyebabkan terbentuknya porositas atau permeabilitas sekunder pada batuan sedimen yang dominan yang pada akhirnya menghasilkan permeabilitas reservoir panas bumi yang besar, lebih besar dibandingkan dengan permeabilitas reservoir pada lapangan‐lapangan panas bumi di Pulau Jawa ataupun di Sulawesi.


Materi PenganTar Teknik Perminyakan...


  Materi Teknik Perminyakan Potensi migas dan pabum bisza di ambil disini yagh,,,


http://www.ziddu.com/download/21747664/PERTEMUAN1PotensiMigasdanPabum.docx.html

Society Of Petroleum Engineer

Apa Itu Society Of Petroleum Engineer???????

  
Society Of petroleum Engineer atau biasa yang disingkat SPE adalah sebuah organisasi yang berjalan dalam dunia perminyakan yang di isi oleh para propesional maupun amatir yang bertujuan menyatukan seluruh ahli perminyakan diseluruh dunia untuk bertukar info, pengalaman, dan pengetahuan baru tentang perminyakan. Di SPE kita tidak hanya belajar tentang akademis saja tapi juga praktek dan pengalaman kerja. Selain itu di dalam SPE kita juga diajar jiwa kepemimpinan, cara berorganisasi dan berkomunikasi dengan banyak orang di luar negara kita

Dan sekarang bagaimana dengan SPE STT MIGAS Blikpapan? 
STT MIGAS Balikpapan adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang bergerak dalam dunia perminyakan. STT MIGAS memiliki 3 jurusan yaitu S1 tehnik perminyakan, D3 pengolahan, dan D3 instrumensasi.STT MIGAS bekerjasama dengan SPE profesional untuk membentuk SPE Student Chapter di STT MIGAS. Dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa juga sebagai tempat berkumpul mahasiswa STT Migas dan propesional, khususnya Teknik Perminyakan. Dimana SPE STT MIGAS saat ini di ketuahi oleh Wisnu Ganda Subrata Teknik Perminyakan 2010. Dalam pengelolaannya, SPE SC STT MIGAS Balikpapan memiliki visi dan misi sehingga SPE SC STT MIGAS bisa lebih baik lagi di masa depan.
Misi:Untuk mencapai visi tersebut maka SPE SC STT MIGAS Balikpapan menjalankan semua job description yang telah disusun oleh berbagai departemen yang ada dalam pengelolaan pembentukan SPE SC STT  MIGAS. SPE SC STT MIGAS menciptakan kegiatan, seperti, Dosen Tamu, Field Trip, film Liga,Penyajian Persaingan, dan lain-lain. Umumnya target menciptakan kegiatan adalah mahasiswa STT MIGAS dan khususnya Mahasiswa Teknik Perminyakan.Pandangan saya tentang kegiatan dari SPE. Banyak kegiatan dari SPE yang sudah saya ikuti menurut saya semua kegiatan SPE inisangat bermanfaat. Banyak hal tentang perminyakan yang kita dapat yang tidak kita dapatdi bangku kuliah. Selain kegiatannya yang sangat bermanfaat penyajiannya juga sangatmenarik sehingga mumbuat kuta tidak jenuh setiap mengikuti kegiatannya. Hanya saja ada beberapa kendala yang biasa saya dapati yaitu tempat pelaksanaankegiatan, karna saya pendatang jadi ada kegiatan yang tidak saya tahu tempatnya, ituyang membuat saya tidak bisa ikut dalam kegiatan tersebut

Feedback untuk saya??
Saya sudah hampir 2 tahun berkecimpung di organisasi ini,, dan saya sudah merasakan feedback nya. Di SPE saya bisa belajar bagaimana menghadapi orang - orang profesional, saya bisa belajar bagaimana berorganisasi yang baik dan banyak hal tentang leadership saya dapatkan di SPE ini. sekarang posisi saya di SPE sebaga Board yang mana sebelum saya menjadi Board saya harus menjadi Volunteer selama 1 tahun dan setelah itu jika kinerja kita bagus kita akan di angkat menjadi Board. Saya berada di divisi membership yang mana tugas saya memembershipkan kawan-kawan ke SPE Internasional.
jika kawan - kawan ingin berhabung atau join dengan SPE, kawan- kawan bisa menjadi membership SPE Internasional..
Cara nya Kawan-kawan boleh kunjungi Link berikut:
"http://www.spe.org/index.php"

Oke kawan,, mungkin itu sedikit pengenalan tentang organisasi yang saya ikuti selama saya kuliah di STT Migas Balikpapan,,,
Semoga Bermanfaat..